Sabtu, 07 Juli 2012

Pemain Timor Leste Pingsan Usai Pertandingan

Pemain Timor Leste, Paulo Helber pingsan di kamar ganti usai melawan Indonesia. Ditengarai ia kelelahan dengan tempo tinggi yang dimainkan dalam laga itu.

Konferensi pers pasca pertandingan di Stadion Utama Riau, Sabtu (07/7) terpaksa molor sekitar 15 menit. Sesi jumpa pers ini baru dimulai ketika pelatih Norio Tsukitate masuk ruangan.

Tak seperti biasanya, Norio kali ini sendiri. Ia tidak ditemani asisten pelatih atau pun manajer mereka. "Maaf terlambat. Pemain saya ada yang sakit," ujarnya.

Ditanya lebih lanjut, pelatih asal Jepang ini sebenarnya tidak mau menjelaskan secara rinci. Namun akhirnya ia mau buka mulut. "Pemain saya nomor 7 tadi tiba-tiba gemetaran dan pingsan di ruang ganti," ceritanya.

"Mungkin karena kelelahan. Kalau mau lebih jelas tanyakan pada dokter tim kami saja," pungkasnya.

Data Pra Piala Asia U-22 Grup E

Australia  3-2 Macau
Jepang     3-1 Singapura
Indonesia 2-0 Timor Leste

Klasmen Sementara :

1.Jepang  6 (9-1)
2.Australia  6(4-2)
3.Indonesia  3(2-1)
4.Singapura  3(3-4)
5.Timor Leste 0(1-4)
6.Macau 0(2-9)









































































Kamis, 05 Juli 2012

Data Pra Piala Asia U-22 Grup E

Singapura 2 - 1 Timor Leste
Jepang     6 - 0 Macau
Indonesia 0 - 1 Australia

Klasmen Sementara :
1.Jepang 3 (+6)
2.Singapura 3(+1)
3.Australia 3(+1)
4.Timor Leste 0(-1)
5.Indonesia 0(-1)
6.Macau 0(-6)

Rabu, 04 Juli 2012

Fernando Torres




Nama Lengkap : Fernando Jose Torres Sanz

Tempat Lahir : Madrid, Spanyol
Tanggal Lahir : 20 Maret 1984
Kebangsaan : Spanyol
Posisi : Penyerang
Bermain di Klub : Chelsea 


Fernando Torres (lahir di Madrid, Spanyol, 20 Maret 1984; umur 25 tahun) adalah pemain sepak bola Spanyol yang mempunyai julukan El Niño ("Anak Lak-Laki"). Posisinya adalah penyerang.

Ia mulai tertarik bermain sepak bola sejak kecil dan bergabung pertama kali bersama Parque 84 ketika berusia 5 tahun. Kakeknya sebenarnya tidak terlalu menyukai sepak bola, namun sangat bangga menjadi suporter Atlético Madrid, dan Torres juga mewarisi menjadi supporter klub dari kota madrid tersebut.

Sebenarnya Torres ingin menjadi penjaga gawang, seperti kakaknya. Namun, ketika berusia tujuh tahun, dia mulai bermain sebagai penyerang dalam Liga indoor besama klub di lingkungannya, Mario’s Holland. Tiga tahun kemudian, ketika berusia 10 tahun, dia mulai bermain dalam sepak bola sebenarnya bersama Rayo 13. Setelah penampilan yang menawan bersama klub barunya, dimana dia mencetak 55 gol, Torres menjadi satu dari tiga pemain Rayo 13 yang mencoba untuk bermain dengan Atlético Madrid. Dia membuat kagum pencari bakat dan saat berusia 11 tahun, dia bergabung bersama klub pada tahun 1995.

Torres memulai karirnya bersama Atlético Madrid. Bersama Atlético Madrid, Torres bermain sejak tim junior. Dia memulai debut profesionalnya pada 27 Mei 2001 dan mencetak gol pertamanya seminggu kemudian. Pada musim 2003-2004 Torres mencetak 21 gol setelah sebelumnya dianggap sebagai Vicente Calderon muda pada usia 19 tahun.

Selama 12 tahun kariernya bersama Atlético, Torres telah mengkoleksi 75 gol dalam 174 penampilan di La Liga. Namun sebelumnya, Torres sempat bermain selama dua musim di Segunda División, bermain sebanyak 40 pertandingan dan torehan 7 gol.

Kemudian dia bergabung dengan Liverpool pada Juli 2007 dalam usia 23 tahun, dengan nilai transfer diperkirakan sekitar £20 juta yang memecahkan rekor nilai transfer Liverpool. Torres mencatat sejarah di musim pertamanya bersama Liverpool dengan menjadi pemain pertama yang mencetak lebih dari 20 gol dalam pertandingan liga dalam satu musim sejak Robbie Fowler pada musim 1996-1997.

Dia juga bermain dalam timnas Spanyol dan membuat debutnya bersama tim senior saat pertandingan melawan Portugal pada September 2003. Tujuh bulan kemudian dia mencetak gol pertamanya ke gawang Italia. Torres telah bermain bersama tim nasional Spanyol dalam 3 turnamen besar: Euro 2004, Piala Dunia 2006 dan Euro 2008. Torres gagal mencetak gol untuk tim Spanyol dalam Euro 2004, namun dia berhasil mencetak 3 gol dalam Piala Dunia 2006. Torres mencetak satu-satunya gol kemenangan Spanyol dalam partai final Euro 2008 melawan Jerman dengan skor akhir 0-1.

Menjelang deadline transfer musim dingin bulan Januari tahun 2011, ia hijrah ke Chelsea dengan harga 50 Juta Poundsterling, menjadikannya pemain nomor 4 termahal dunia, di rekor dunia transfer saat itu.

via bola.net

10 Momen tak Terlupakan di EURO 2012




Piala Eropa 2012 yang dihelat di Polandia dan Ukraina telah berakhir, meninggalkan banyak momen dan cerita buat dikisahkan dan dikenang.

Dilansir dari berbagai sumber, inilah 10 momen menarik sepanjang pagelaran Piala Eropa 2012, yang mungkin takkan terlupakan: 
Laga pembuka: Polandia versus Yunani


Setelah kedua tim adu jual beli serangan, sebuah peluang emas di dapat Dimitris Salpingidis. Pemain Yunani tersebut telah berhadapan satu lawan satu dengan Wojciech Szczesny. Tetapi dengan sigap kiper Arsenal tersebut memotong laju Salpingidis yang hendak melewatinya. Sayang, usaha Szczesny justru mengenai kaki Salpingidis. 

Wasit Carlos Velasco Carballo kemudian tanpa ampun langsung mengganjarnya dengan kartu merah dan memberikan penalti untuk Yunani. Szczesny lalu keluar, kiper pengganti, Przemyslaw Tyton masuk. Dan apa yang terjadi kemudian? Tyton berhasil memblok tendangan penalti kapten Yunani, Giorgios Karagounis. Sejak itu Szczesny barangkali mulai mengerti arti sebuah ironi.
Shevchenko, Pesona Veteran


Usianya telah 35 tahun. Sebagian pengamat bola menilainya sudah layak pensiun. Tetapi Andriy Mykolayovych Shevchenko sepertinya paham bahwa usia hanya soal angka. 

Dua golnya ke gawang Swedia dalam laga perdana grup D Piala Eropa 2012 seakan menjadi bukti bahwa ia masih mengerti cara mempermalukan kiper lawan. Dan Andreas Isaksson menjadi korban gol terakhir Sheva di turnamen internasional.
Petir di Donbass Arena


Bagaimana rasanya jika ada petir menggelegar ketika bermain sepakbola? Tanyakan kepada pemain Prancis dan Ukraina. Dalam laga pamungkas grup D Piala Eropa 2012 tersebut sebuah petir menggeledek di menit 55. 

Saat itu cuaca memang tengah tak bersahabat di Donbass Arena, Donetsk. Tetapi pertandingan mesti tetap dilaksanakan sampai akhirnya sebuah petir tergaris di langit membuat kedua tim mesti lari tunggang langgang. Pertandingan dihentikan hampir selama satu jam, kemudian dilanjutkan lagi.
Provokasi Suporter Rusia


Kemunculan Spanduk raksasa "This Is Russia" di National Stadium saat pertandingan antara Rusia melawan Polandia, menjadi salah satu bukti cacat penyelenggaraan Piala Eropa 2012. 

Spanduk ini sengaja dibentangkan oleh para suporter Sbornaya sebagai sebuah bentuk propaganda politik terhadapa suporter Polandia, dim ana pada saat Perang Dingin, Rusia pernah menginvasi Polandia. Pasca pertandingan, kedua suporter bertarung diluar stadion. Hasilnya: 24 orang luka-luka dan 184 orang ditangkap.
Belanda 'Singa Ompong'


Seperti biasa, Belanda datang ke Piala Eropa sebagai salah satu unggulan. Dengan deretan pemain berkualitas yang merata di tiap lini yang tak berbeda seperti kala mereka menuju final Piala Dunia 2010, Belanda menempati status sebagai calon juara.

Tetapi prediksi adalah omong kosong yang tertunda. Berada dalam grup neraka (B) bersama Denmark, Portugal, dan rival abadi mereka, Jerman, Belanda mesti pulang dengan menerima tiga kekalahan dari tiga tim tersebut. Belanda pun pulang kampung. Pelatih Bert van Marwijk mengundurkan diri pasca turnamen.

Ashley dan Petaka Inggris


Inggris kembali bertemu kutukan mereka dalam babak adu penalti. Kali ini mereka menemuinya dalam babak perempatfinal melawan Italia. 

Dan ketika penalti Ashley Young menerapa mistar gawang, lalu eksekusi Ashley Cole ditangkap Buffon, seluruh dunia tahu bahwa Inggris mesti punya psikiater khusus adu penalti. 

Satu poin menarik dari babak adu penalti Inggris dan Italia tersebut: Ashley Young dan Ashley Cole bukanlah saudara kembar.
Sensasi Pirlo


Andrea Pirlo memperlakukan bola dalam babak adu penalti Italia versus Inggris seperti Ted Kaczynski yang tengah mempermainkan FBI dengan sebuah bom rakitan miliknya: tenang, dingin, dan eksplosif. Dan kiper Joe Hart paham betul rasanya seperti apa. 

Ketika Pirlo memilih untuk mencungkil bola tepat kearah tengah dengan pelan dan anggun--yang mengingatkan kita kepada Antonin Panenka--, Hart justru loncat ke sisi kiri. Pelajaran moral untuk Hart: jangan mengumbar senyum terlalu lebar saat adu penalti.
Fenomena Tiki Taka


Jelang bertemu Spanyol di babak final Piala Eropa 2012, beberapa media di Italia kompak mengatakan bahwa Spanyol adalah tim yang membosankan. Mereka berpendapat bahwa dominasi Spanyol dalam tiap pertandingan justru mematikan esensi sepakbola itu sendiri. 

Spanyol lantas mendekonstruksi semua pendapat tersebut. Di balik gaya Tiki-Taka yang mereka mainkan, terselip sebuah formula jitu yang membuat mereka menjadi tim terbaik yang pernah ada sepanjang sejarah sepakbola: bermain dengan "false 9" alias tanpa striker murni. 

Hasilnya? Italia mereka pecundangi 4-0 di final. Tetapi ada benarnya juga pendapat yang mengatakan Spanyol membosankan. Tiap mereka bertanding, (kemenangan) mereka selalu mudah ditebak.
Super Mario Balotelli


Dalam Piala Eropa 2012 Mario Balotelli memberi kita tiga pelajaran penting. Pertama, jangan biarkan orang berbuat rasis kepadamu. Kedua, bungkam semua para tukang kritik permainanmu di sebuah turnamen dengan mencetak dua gol ke gawang salah satu tim terfavorit. Ketiga, jangan pernah sekalipun melupakan orangtua ketika kamu telah berhasil meraih sesuatu yang berharga. 

Ya, meski Italia gagal menjadi juara dan Balo menangis sesenggukan di lapangan usai pertandingan final melawan Spanyol, Silvia Balotelli, ibu angkatnya, memberikan Balo "piala" lain yang jauh lebih sakral daripada trofi Henri Delaunay itu: rasa bangga.
Suporter Irlandia yang Membanggakan


Bagaimana suporter Irlandia terus bernyanyi "Fields of Athenry" tanpa henti untuk tim nasionalnya yang tengah dipermak Spanyol 4-0 dalam laga kedua grup C Piala Eropa 2012, membuat sepakbola seperti bukan cuma soal adu mentereng data statistik, melainkan sebuah sikap lapang dada yang luwes dan ajeg, bahwa meski kalah dengan telak sekalipun, mereka telah melawan sekuat-kuatnya, dengan cara yang sehormat-hormatnya.

Peringkat Fifa per 4 Juli ( 15 besar )

1. Spanyol  1691 poin
2. Jerman 1502
3. Uruguay 1297
4. Inggris 1294
5. Portugal 1213
6. Italia 1192
7. Argentina 1095
8. Belanda 1079
9. Kroasia 1050
10. Denmark 1017
11. Brazil 1012
12. Yunani 1003
13. Rusia 981
14. Prancis 980
15. Chile 961
......................
152. Indonesia 156

Minggu, 01 Juli 2012

Spanyol Juara Piala EURO 2 kali Berturut-turut

Spanyol mengukir sejarah baru pada turnamen empat tahunan Piala Eropa. Spanyol berhasil menjuarai EURO 2012 dengan menghempaskan Italia dengan skor telak 4-0. Kemenangan ini selain membuat Spanyol menjadi juara EURO 2012, juga membuat Spanyol mengukir sejarah baru yaitu menjadi tim pertama yang mampu menjuarai Piala Eropa dua kali berturut-turut.
Partai final sepertinya menjadi partai antiklimaks bagi Italia, praktis Italia sangat kesulitan untuk memasuki pertahanan Spanyol dan memainkan permainan bertahan. Meski penguasaan bola berjalan 50-50, namun secara keseluruhan permainan Spanyol lebih efektif. Barisan pertahanan grendel Italia dibuat kalang kabut oleh permainan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki pemain Spanyol. 4 gol yang tercipta pada pertandingan ini tercipta diawali dengan umpan terobosan, dan sangat terlihat bagaimana para pemain belakang Italia masih kalah cepat dari para striker Spanyol.
Balotelli, nyaris tak mampu berbuat apa-apa, penjagaan ketat yang dilakukan kepadanya membuatnya tak dapat mengembangkan permainan. Pada babak pertama, permainan berjalan masih cukup menarik karena Italia masih mampu memberikan umpan-umpan ke daerah pertahanan Spanyol, namun pada babak kedua, permainan menjadi sedikit membosankan untuk dilihat untuk ukuran partai final. Permainan menjadi seperti tak berimbang ketika Italia tak mampu lagi mengimbangi permainan Spanyol. Nyaris tidak ada serangan yang dilakukan oleh Italia, bahkan Italia dipaksa untuk terus memperkuat lini pertahanan mereka.
Banyak para pengamat dan penggemar sepakbola tentu yang tak mengira Italia akan mengalami kekalahan yang sangat telak pada partai final ini. Awalnya memang Italia tidak terlalu dijagokan untuk dapat melaju hingga babak final, namun ketika ternyata Italia mampu melaju hingga ke fina, tentu publik sepakbola juga tak akan mengira atau tidak akan ada prediksi bahwa Spanyol akan menang dengan skor telak 4-0 tersebut.
Gol kemenangan dari Spanyol sendiri diawali oleh David Silva yang membobol gawang Buffon setelah memanfaatkan umpan matang dari Arbeloa pada menit ke 14 babak pertaman. Jordi Alba memperbesar kemenangan Spanyol setelah pada menit ke 41 berhasil memanfaatkan umpan terobosan yang sangat akurat dan membobol gawang Buffon. Di babak kedua, Torres yang baru dimasukkan berhasil memperbesar keunggulan Spanyol menjadi 3-0 setelah kembali memanfaatkan umpan terobosan matang, memanfaatkan kesalahan dari para pemain Italia.
Dan petaka bagi Italia masih belum berakhir, 2 menit jelang waktu normal berakhir, Buffon kembali harus memungut bola dari sarangnya, setelah Juan Matta yang juga baru dimasukkan pada babak kedua mampu membobol gawang Buffon memanfaatkan umpang yang sangat matang dari Fernando Torres.
Pertandingan Final EURO 2012 telah usai, dan dengan demikian usai juga perhelatan turnamen akbar sepakbola Eropa tahun 2012 ini. Bagi anda yang tak sempat menyaksikan langsung pertandingannya, mungkin bisa melihat cuplikan 4 gol yang tersarang ke gawang Italia melalui Video pertandingan Spanyol vs Italia yang biasanya akan tersedia banyak di internet. Dan sebagai penutup Mas Rudi mengucapkan selamat untuk Spanyol yang berhasil menjadi juara piala eropa 2012, dan selamat bagi para pendukung Spanyol dan juga Italia.